Rabu, 07 Mei 2014

PENCAK SILAT

Pencak silat adalah olahraga beladiri asli dari negara Indonesia. Pencak adalah gerakan lengkah keindahan dengan menghindar, yang disertakan gerakan berunsur komedi. Pencak dapat diperlombakan sebagai sarana hiburan, sedangkan silat adalah unsur teknik beladiri menangkis, menyerang dan mengunci yang tidak dapat diperagakan didepan umum (Abdus Syukur maryono: 1998). 
Pencak silat sebagai pendidikan jasmani sebenarnya ialah kegiatan jasmani yang didalamnya terandung aspek olahraga, dan merupakan wahana pendidikan jasmani yang memiliki tujuan tertentu. Tujuan tersebut tersirat dari pencak silat sebagai sarana penjas antara lain : (1) tujuan untuk mencapai kesehatan, (2) tujuan rekreasi dan (3) tujuan prestasi.
2.1.3.1 Pencak Silat di Masyarakat Indonesia
Pencak silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia.dengan aneka ragam situasi geografis dan etmologis serta zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia. Pencak silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini pencak silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.
Pencak silat merupakan unsur–unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Pencak silat sudah lama sekali diperkenalkan sebagai Indonesia. Hal ini dibuktikan pada saat penjajahan koloni Belanda, pencak silat sudah hadir. Pencak silat dikala itu digunakan untuk melawan penjajah. Bahkan kita sering mendengar legenda bahwa pencak silat sudah dilakukan oleh pendekar dari betawi yang bernama si Pitung. Dikala itu, perlawanan dilakukan secara Individu dengan pencak silat. 
Saat ini pencak silat sudah dilaksakan di berbagai kalangan dan telah banyak menoroh prestasi bahkan sampai dikanca Internasional. Pencak silat sudah diprtandingkan di SEA GAMES dan mulai lebih memasyarakat. Sebagai salah satu warisan budaya, hendaknya kita melestarikan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya padepokan pencak silat di tanah air. Meskipun berbeda-beda padepokan tapi pada dasarnya memiliki arti dan tujuan yang sama. 
2.1.3.2 Pencak Silat Sebagai Media Pendidikan
Banyak manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran pencak silat, seperti pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemampuan kognitif berkembang sejalan dengan diberikannya latihan-latihan konsep pencak silat, proses berfikir cepat dalam menghadapi permasalahan yag segera dipecahkan, dan pengambilan keputusan secara tepat dan akurat. Kemampuan afektif berkemabang sejalan dengan diberikan latihan-latihan yang mengarah pada sikap sprotivitas, saling menghargai/menghormati, sesama teman latih tanding, displin, rendah hati, sesuai dengan falsafah pencak silat. Sedangkan kemampuan psikomotor berkembang sejalan denga diberikannya latihan-latihan yang mengarah dengan aktivitas jasmani, seperti pembelajaran pencak silat yang dinamis, menantang, menyenangkan.
Pendidikan pencak silat dapat memberi sumbangan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dalam rangka pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, serta merupakan “character and nation building”. Nilai-nilai luhur pencak silat terkandung dalam jati diri yang meliputi 3 hal pokok sebagai satu kesatuan, yaitu : (1) Budaya Indonesia sebagai asal dan coraknya, (2) Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunanya, (3) pembinaan mental spiritual / budi pekerti, bela diri, seni, dan olahraga sebagai aspek integral dan subsatansinya.
2.1.3.3 Pencak Silat di Sekolah
Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang berlaku secara nasional. Satuan pendidikan dasar dapat menambah materi atau mata pelajaran yang sesuai dengan keadaan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan. 
Salah satu yang dipelajari dan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan adalah pencak silat. Selain untuk memasyarakatkan kembali olahraga yang sudah mulai tersisih ini, dalam pencak silat mengandung nilai-nilai untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional khususnya pendidikan jasmani.
2.1.4 Karakteristik olahraga pencak silat 
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
2.1.4.1 Aspek-aspek dalam pencak silat
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Sentuhan pencak silat yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan yang dimulai dari tingkat dasar akan sangat membantu pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik, berkepribadian luhur, disiplin, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan tugas ini ada di puncak para guru pendidikan jasmani. Seorang pesilat harus mampu menjaga, melestarikan dan mengembagkan nilai-nilai dasar seperti ketekunan, kesabaran, kejujuran, kepahlawanan, kepatuhan dan memberi landasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada warga masyarakat.

Bela diri pencak silat bertujuan untuk mengembangkan aspek akhlak rohani (pendidikan mental spiritual) dengan :
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur,
2) Tenggag rasa, percaya diri sendiri dan berdisiplin,
3) Cinta bangsa da tanah air
4) Persaudaraan, pengendalian diri dan tanggungjawab sosial,
5) Solidaritas sosial, mengejar kemajuan serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional. Bela diri pencak silat bertujuan untuk mengembangkan aspek seni yaitu terampil dalam gerak yang serasi dan menarik dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa. 

Hal ini berarti kesadaran untuk :
1) Mengembangkan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai luhur guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri, dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan.
2) Mengembangkan nilai Pencak silat yang diarahkan pada penerapan nilai-nilai kepribadian berdasarkan Pancasila,
3) Menanggulagi pengaruh kebudayaan asing yang negatif.
4) Mampu menyaring dan menyerap nilai-nilai budaya dari luar yang positif dan memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pembangunan,

3. Aspek Bela Diri: pencak silat bela diri bertujuan untuk mengembangkan aspek bela diri, yaitu terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesempatan atau kesiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria, tanggap, dan mengendalikan diri. Hal ini berarti adanya kewajiban untuk :
1) Berani menegakkan kejujuran, kebenran, dan keadilan,
2) Tahan uji dan tabah dalam menghadapi cobaan dan godaan,
3) Tangguh, ulet dan dapat mengembangkan suatu usaha,

4) Tanngap, peka, cermat, dan tepat dalam menelaan permasalahan yang dihadapi maupun dalam mengatasinya.

5) Selalu melaksanakan “ilmu padi” dan menjauhkan diri dari sikap dan perilaku sombong atau takabur,

6) Menggunakan gerak efektifnya dalam perkelahian hanya karena keadaan terpaksa untuk keselamatan diri dan harga diri menurutnukuran objektif serta keselamatan bangsa dan negara

4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. 

Pencak silat olahraga bertujuan untuk mengembangkan aspek olahraga yaitu terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesehatan kesehatan dan rohaniyang dilandasi hasrat hidup sehat.

Bersambung....... Pencak Silat sebagai Media Rohani dan Spiritual
By..... R10N
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar